Foto di atas bukanlah foto pembunuhan, justru sebaliknya foto tersebut adalah foto situasi ketika umat Buddhist di Tibet membantu evakuasi mayat pasca terjadinya gempa di Cina.
Foto ini termasuk yang paling populer beredar dan banyak yang percaya, bahkan musisi terkenal seperti Maher Zain percaya dan ikut-ikutan menyebarkan foto ini. Sungguh tidak bisa dibayangkan seorang public figur ternyata kurang cerdas dalam menyikapi informasi.
Ini sebenarnya adalah foto dari perkembangan kasus Pattani di Thailand Selatan pada Oktober 2004. Foto tersebut bukan foto mayat, tapi foto para demonstran muslim yang ditangkap karena dianggap memperkeruh konflik yang ada di sana setelah sebelumnya memang ada ketegangan antara muslim dengan umat
Suara Merdeka pernah memuat berita tersebut, hanya saja setelah saya telusuri ulang, berita tersebut tidak bisa saya temui, namun saya punya screenshot gambarnya :
Sumber : The Telegraph
Sumber: SMH Portal
Gambar Empat
Seperti komentar yang ada pada facebook tersebut, disana dikatakan bahwa itu adalah foto muslim yang dibakar di Burma, dan lihat bagaimana orang dengan mudahnya percaya dan terprovokasi. Padahal jika diperhatikan dengan lebih teliti, bagaimana mungkin orang dibakar dan ada 3 orang juru kamera lain mengambil gambar tersebut dengan santainya.
Foto tersebut sebenarnya adalah foto aktivis Tibet (bernama Jamphel Yesh) yang melakukan demonstrasi saat kedatangan Presiden Cina ke India. Aktivis tersebut adalah imigran yang mencari suaka ke India, dan melakukan aksi bakar diri ketika mengetahui Presisden Cina (saat itu yang menjabat adalah Hu Jintao) akan datang berkunjung.
Jamphel Yesh
yang membakar diri
Foto ini bukanlah gambar pertikaian apalagi pembantaian umat muslim yang dilakukan oleh bikhu, melainkan foto demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat Burma terhadap pemerintah atas sulitnya biaya hidup terutama karena kenaikan harga BBM di negara tersebut pada tahun 2007.
Gambar Enam
Gambar Tujuh
Foto ini dikatakan sebagai korban muslim Rohingya saat kerusuhan di Burma, padahal ini adalah korban dari pembantaian dari militan Boko Haram di Nigeria.
Pembantaian Muslim di Burma myanmar, di Indonesia
Kesimpulan
Sebelum menerima sebuah berita maka sebaiknya kita harus melakukan pengecekan terhadap berita tersebut, apakah benar adanya atau tidak, apalagi jika kabar tersebut hanya dari mulut ke mulut atau situs jejaring sosial yang disampaikan secara berantai. Berikut beberapa tips yang bisa digunakan untuk mengetahui mana berita yang dapat dipercaya dan mana yang tidak
Pastikan Berasal Dari Sumber Yang Terpercaya dan Netral
Berita-berita yang baik adalah berita yang bersumber dari portal berita terpercaya. Memang tidak semua portal berita bebas dari kepentingan tapi kita juga bisa menilai mana yang netral dan tidak, dan mana yang memiliki reputasi baik dan tidak.
Ketika mencari berita tentang lumpur Lapindo janganlah mencarinya di TvOne karena pemilik stasiun tersebut adalah Bakrie yang notabene terlibat dalam kasus tersebut. Ketika mencari tau tentang situasi partai Nasional Demokrat jangan juga mencarinya di Metro karena yang tampil pasti yang baik-baik saja mengingat pemilik Metro adalah Surya Paloh, sang Ketua Umum Partai Nasional Demokrat
Begitu juga ketika mencari berita tentang kerusuhan antar agama, janganlah mencarinya di situas agama yang terlibat karena beritanya pasti memihak komunitasnya. Carilah di situs berita yang netral dan tidak memiliki visi misi dakwah agama dalam pemberitaannya.
Catatan :
Tulisan ini saya buat untuk memberitahukan apa yang sebenarnya terjadi. Membela sesama muslim itu memang penting tapi membela dengan kebohongan yang berujung pada kerusuhan yang tidak berujung juga bukanlah hal yang baik. Jika anda memiliki info tambahan silahkan cantumkan di komentar, maka saya akan menambahkan info tersebut di postingan ini. Sekecil apapun informasinya akan kami hargai
setuju….
nasehat baguusss dan menyejukan..
like this…
Good job bro!!!!
Wahh br tau ane gan…
Ini Informasi yg penting bgt diketahui. K’ Olsy, ini Kania izin share ya. 🙂
Trims atas info yg berharga ini…… kita berharap akan jadi pembelajaran bagi media Indonesia utk lebih cerdas dan menjaga stabilitas bangsa Indonesia……. karena provokasi di Indonesia telah terjadi lewat kasus Rohingya …… bangsa Indonesia sejak dulu sangat kondusif dan bermartabat serta ramah tamah dan menerima kepelbagaian dgn rukun dan damai…….. kita mesti optimis bahwa Indonesia kedepan pasti lebih bijak dan familiar antar sesasama anak bangsa yg tdk mudah terprovokasi….!
Romannurbawastore, trims utk penelitian dan informasi yg penting ini. Aku taruh link ke halaman ini di blog aku. bit.ly/OMYhFp Aku juga senang kalau Anda turut mengkritisi berita2 di blog aku. Trims sekali lagi.
Yang penting dijaga adalah Nasionalisme dan Kebangsaan kita. Perlu berpikir arif dan bijaksana sebelum memberikan komentar atas isu SARA. Beragama memang penting tetapi yang lebih penting dari itu adalah MENJADI DIRI SENDIRI.
Wah, gara2 postingan ini aku jadi kecewa. Aku sudah meningkat imannya dengan foto2 yang kusebarkan… Lah kok malah dibilang bohong. Hmmm… imanku jadi merosot lagi.